Perasaan
i.
Gejala psikis yang bersifat subyektif
ii.
Dialami dalam kualitas senang atau tidak senang
dalam taraf tertentu
Perasaan
dibezakan menjadi:
Perasaan Jasmani (rendah)
|
Perasaan Rohani (luhur)
|
1. Perasaan Indriahà
perasaan yang
berhubungan dengan
perangsang panca indera
seperti asin, pahit, sedap,
dsb.
2. Perasaan Vitalà perasaan
yang berhubungan dengan
keadaan jasmani seperti
perasaan segar, loyo,
tidak berdaya, dsb.
|
1. Perasaan keagamaanà
berhubungan dengan agama
2. Perasaan intelektual
berhubungan dengan hasil
kerja pikiran
3. Perasaan kesusilaan
berhubungan dengan tata
krama
4. Perasaan keindahanà
berhubungan dengan seni
5. Perasaan sosialà
berhubungan dengan sesama
manusia
6. Perasaan harga dirià
berhubungan dengan penilaian
orang lain terhadap diri sendiri
|
Perasaan
menurut Linschoten:
1. Suasana
hati: rasa yang terkandung di dalam situasi kejiwaan, yang dapat berlangsung
lama. Dibedakan menjadi:
i.
euphoor: rasa gembira
ii.
netral: rasa acuh tak acuh
iii.
disphoor: rasa murung
iv.
humor: rasa yang timbul dan hilang di antara euphor dan netral
2. Perasaan
dalam arti sempit: suatu rasa yang berkaitan dengan situasi konfrontasi antara
nilai pribadi dengan nilai yang lain, sehingga menimbulkan nilai yang
berbeda-beda rasanya bagi tiap orang. Misalnya melihat suatu obyek à A timbul
rasa tertarik, tapi bagi B timbul rasa muak. Hal ini sangat tergantung pada
nilai pribadinya dan nilai objeknya.
3. Emosi:
suatu rasa yang menyimpang dari batas normal, sehingga kadang-kadang ybs sulit
menguasai diri dan terganggu penyesuaiannya dengan lingkungannya.
Perbedaan
antara emosi dan perasaan:
•
Emosi mempunyai intensitas lebih kuat dari perasaan
•
Emosi dapat menimbulkan gangguan organis, sedang perasaan tidak dapat
Lain-lain
perasaan:
•
Simpati dapat mengetahui perasaan orang lain (feeling with another person)
•
Empati dapat merasakan perasaan orang lain, dan dirasakan seolah-olah ikut mengalaminya (feeling into a person)
Emosi
i. Sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan
kondisi tubuh, seperti denyut jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dll.
ii. Sesuatu yang dilakukan atau diekspresikan, misalnya
tersenyum, tertawa, menangis.
iii. Sesuatu yang dirasakan, misalnya senang, kecewa,
sedih.
iv. Emosi menimbulkan suatu motif, misalnya emosi
senangà motif untuk melakukan sesuatu. Emosi tidak senangà motif untuk menghindari
sesuatu.
Berbagai
bentuk ekspresi emosi:
i.
Startle Respone (reaksi terkejut) terdapat
pada setiap orang, dan diperoleh sejak lahir (inborn), sehingga tidak
dipengaruhi oleh pengalaman, dan oleh kerananya reaksi terkejut ini sama pada setiap
orang. Misalnya menutup mata, mulut melebar, kepala dan leher bergerak ke
depan.
ii.
Facial & Vocal Expression (ekspresi wajah
dan suara) melalui perubahan wajah dan suara dapat dibedakan keadaan emosi
orang yang sedang marah, gembira, dsb.
iii.
Posture & Gesture (sikap dan gerak
tubuh)à sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan pendidikan (dari hasil belajar).
Misalnya orang marah dinyatakan dengan memukul meja, mengepalkan tangan.
1. Teori
Emosi James – Lange (Teori Perifer)
James
adalah psikolog Amerika, sedang Lange adalah ahli fisiologi dari Denmark. Mereka
masingmasing bekerja sendiri, dan karena ada kesamaan pendapat, pada tahun 1880
mengajukan teori tentang emosi kerana emosi terjadi karena sensasi yang berasal
dari jasmani, terutama organ-organ tubuh dari dalam, misalnya:
•
Pendapat umum orang melihat harimau – takut – lari.
•
James Lange orang melihat harimau – lari – baru merasa takut.
•
Jadi orang menangis bukan karena sedih, tetapi orang menangis kemudian baru merasa sedih.
2. Teori
Central >< Teori Perifer (Canon)
Canon
menentang teori James Lange. Ia membuktikan dengan melakukan penyelidikan fisiologis
terhadap seekor kucing. Di dalam penyelidikan tersebut, syaraf simpatis dari kucing
dipotong, maka apabila teori J – L benar, kucing yang syaraf simpatisnya telah
dipotong tidak dapat marah lagi. Kemudian anjing dimasukkan, ternyata kucing
yang melihat anjing masih dapat marah. Kesimpulan: keadaan organis bukan
merupakan faktor yang menentukan munculnya emosi. Jadi orang merasa sedih,
sehingga ia menangis, dan menyebabkan terjadinya perubahan organis.