Sunday 22 September 2013



"Someone Like You"...

Haip2..dah lama benor rasanya tak update blog ni. Tiba-tiba tergerak hati nak update lepas layan lagu Adele "Someone Like You". Ntah kenapa, lepas dengar lagu ni hati rasa pedih cam sakit mencucuk-cucuk. mungkin teringat dia... 

"Hurting someone can be as easy as throwing a stone in the sea. But do you have any idea how deep that stone can go?" #monologhati

Thursday 20 September 2012

KELAS ELP (CHAIN STORY) best ! ;)


Tiba2 nak story sikit pasal kelas elp yg berlaku petang tadi... kami ada 7 group, setiap group diberikan kertas di dalamnya ada diberikan story yg berbeza. jadi dari setiap group itu perlu membuat seperenggan ayat untuk menyambung story2 tersebut. sangat simple, menghiburkan dan membantu mantapkan grammar kitorang disamping meningkatkan idea pemikiran yg kreatif. walaupun ada yg group tu karang cerita sampai nak lari tajuk...tapi itu yg jadi lawak sesuatu cerita tu..huhu ni la salah 1 story yg telah dihasilkan oleh 29 kepala yg suma rata2nya otak geliga ! yg 2 paragraph awal tu yg asalnya..semakin ke bawah korang scroll, makin tak tahan gelak nak bacanya.. ah malas nak cakap lebih2..baca sendiri lagi syok...so enjoy the story~ =D

TITLE : SUDDEN LOVE <3

            The widow had to work hard to bring up her little son alone. This was after her husband’s early death. She and her son lived in a wooden house. It was a small house with only one bedroom and a kitchen.
            Mariam wanted Adam to study hard to get good results. So she would not let Sam help her do any household chores or wash his own clothes. They years flew by, Sam sat for his SPM examination and passed with good grades.
            After he passed his SPM examination with good grades, he continues his study at University of Cambridge. His mother proud of his success but at the same time she feel sad to let her son go for making a better life.
            But Mariam can’t let Adam feel upset because she know that Adam feel really excited and happy to continue his study at Cambridge University. Adam promise to his mother that he will study hard and do the best in his study. He won’t let his mother disappointed. But Adam worry about his mother because no one will look after her when he studies.
            Adam came with the great idea. He has a friend named Zaid. His friend’s father is also a widow left by his wife two years ago by an accident. One day, Adam and his friend, Zaid arranged their parents first meeting with the hope of they will begin the romantic love story.
            Adam and Zaid set a blind date for them. They spend a lot of money to set a romantic dinner for them. That day was coming. They so excited. On the first meeting, they look surprised as they know each other. Adam and Zaid thought that their parents have fall in love at first sight. So sweet!! They looked like a perfect match.
            It was a mistake. Suddenly, Zaid’s father flips the table! He looks really angry and his face turns red. Adam and Zaid really shocked. Adam’s mother cried and runaway to outside. Adam and Zaid was speechless. They don’t have any idea what’s happening. They want to ask but none of them have the courage to ask. Lastly, Adam stands up and asks. “What happen? Is anything wrong?”
            Zaid’s father said, “You know that, I really hate the green color? Why she wearing that dress with green color??? It is so ugly. I hate that!” suddenly, Zaid’s father looked sad. “You know, because of this green dress, cause your mom death?” “So, I do not want this happen again”. It is really hard to face whom you love already died. Zaid and Adam was speechless. Even Zaid, do not know this story. But they know, Zaid’s father was in love with Adam’s mother.
            Zaid call Adam to tell truth. Adam know already why Zaid’s father angry just now. Adam tell Zaid that his mother can accept what has happen. After a few weeks later, Zaid’s father came to Adam’s house. At that time, only Adam’s mother at home. Adam’s mother was shocked. At the same time Zaid’s father trying to propose. Adam’s mother was really happy because finally there was a person want to take care of her after his husband die. After a few minutes later, Adam come back home. Adam’s mother tell Adam what was happened just now. Adam was happy and really grateful.

- THE END -

Thursday 13 September 2012

REFLEKSI MINGGU 5 (Perasaan? Emosi?)


Perasaan
      i.        Gejala psikis yang bersifat subyektif
    ii.        Dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam taraf tertentu

Perasaan dibezakan menjadi:
Perasaan Jasmani (rendah)
Perasaan Rohani (luhur)
1. Perasaan Indriahà
perasaan yang
berhubungan dengan
perangsang panca indera
seperti asin, pahit, sedap,
dsb.
2. Perasaan Vitalà perasaan
yang berhubungan dengan
keadaan jasmani seperti
perasaan segar, loyo,
tidak berdaya, dsb.
1. Perasaan keagamaanà
berhubungan dengan agama
2. Perasaan intelektual
berhubungan dengan hasil
kerja pikiran
3. Perasaan kesusilaan
berhubungan dengan tata
krama
4. Perasaan keindahanà
berhubungan dengan seni
5. Perasaan sosialà
berhubungan dengan sesama
manusia
6. Perasaan harga dirià
berhubungan dengan penilaian
orang lain terhadap diri sendiri

Perasaan menurut Linschoten:
1.    Suasana hati: rasa yang terkandung di dalam situasi kejiwaan, yang dapat berlangsung lama. Dibedakan menjadi:
      i.        euphoor: rasa gembira
    ii.        netral: rasa acuh tak acuh
   iii.        disphoor: rasa murung
   iv.        humor: rasa yang timbul dan hilang di    antara euphor dan netral

2.    Perasaan dalam arti sempit: suatu rasa yang berkaitan dengan situasi konfrontasi antara nilai pribadi dengan nilai yang lain, sehingga menimbulkan nilai yang berbeda-beda rasanya bagi tiap orang. Misalnya melihat suatu obyek à A timbul rasa tertarik, tapi bagi B timbul rasa muak. Hal ini sangat tergantung pada nilai pribadinya dan nilai objeknya.
3.    Emosi: suatu rasa yang menyimpang dari batas normal, sehingga kadang-kadang ybs sulit menguasai diri dan terganggu penyesuaiannya dengan lingkungannya.

Perbedaan antara emosi dan perasaan:
• Emosi mempunyai intensitas lebih kuat dari perasaan
• Emosi dapat menimbulkan gangguan organis, sedang perasaan tidak dapat

Lain-lain perasaan:
• Simpati dapat mengetahui perasaan orang lain (feeling with another person)
• Empati dapat merasakan perasaan orang lain, dan dirasakan seolah-olah ikut   mengalaminya (feeling into a person)

Emosi
                  i.      Sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan kondisi tubuh, seperti denyut jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dll.
    ii. Sesuatu yang dilakukan atau diekspresikan, misalnya tersenyum, tertawa, menangis.
   iii. Sesuatu yang dirasakan, misalnya senang, kecewa, sedih.
  iv.  Emosi menimbulkan suatu motif, misalnya emosi senangà motif untuk melakukan sesuatu. Emosi tidak senangà motif untuk menghindari sesuatu.

Berbagai bentuk ekspresi emosi:
      i.        Startle Respone (reaksi terkejut) terdapat pada setiap orang, dan diperoleh sejak lahir (inborn), sehingga tidak dipengaruhi oleh pengalaman, dan oleh kerananya reaksi terkejut ini sama pada setiap orang. Misalnya menutup mata, mulut melebar, kepala dan leher bergerak ke depan.
    ii.        Facial & Vocal Expression (ekspresi wajah dan suara) melalui perubahan wajah dan suara dapat dibedakan keadaan emosi orang yang sedang marah, gembira, dsb.
   iii.        Posture & Gesture (sikap dan gerak tubuh)à sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan pendidikan (dari hasil belajar). Misalnya orang marah dinyatakan dengan memukul meja, mengepalkan tangan.
1.     Teori Emosi James – Lange (Teori Perifer)
James adalah psikolog Amerika, sedang Lange adalah ahli fisiologi dari Denmark. Mereka masingmasing bekerja sendiri, dan karena ada kesamaan pendapat, pada tahun 1880 mengajukan teori tentang emosi kerana emosi terjadi karena sensasi yang berasal dari jasmani, terutama organ-organ tubuh dari dalam, misalnya:
• Pendapat umum orang melihat harimau – takut – lari.
• James Lange orang melihat harimau – lari – baru merasa takut.
• Jadi orang menangis bukan karena sedih, tetapi orang menangis kemudian      baru merasa sedih.
2.     Teori Central >< Teori Perifer (Canon)
Canon menentang teori James Lange. Ia membuktikan dengan melakukan penyelidikan fisiologis terhadap seekor kucing. Di dalam penyelidikan tersebut, syaraf simpatis dari kucing dipotong, maka apabila teori J – L benar, kucing yang syaraf simpatisnya telah dipotong tidak dapat marah lagi. Kemudian anjing dimasukkan, ternyata kucing yang melihat anjing masih dapat marah. Kesimpulan: keadaan organis bukan merupakan faktor yang menentukan munculnya emosi. Jadi orang merasa sedih, sehingga ia menangis, dan menyebabkan terjadinya perubahan organis.


REFLEKSI MINGGU 4 (Kompetensi EQ Personal dan Sosial)


Daniel Goleman, pengarang buku ‘Working with Emotional Intelligence’ (Goleman, D. 1998)  menyatakan bahawa penilaian seseorang individu bukan sahaja diasaskan kepada kecerdasan intelektual (IQ) tetapi yang lebih penting adalah kecerdasan emosi (EQ). EQ meninggalkan kesan yang mendalam dalam keseluruhan aspek dalam kehidupan seseorang individu, termasuk aspek kesihatan dan sosial.
Dalam bidang pekerjaan mengikut Goleman "... people of high IQ flounder and those of moderate IQ do surprisingly well... Lack of emotional intelligence can sabotage the intellect and ruin careers..." Ini membawa maksud kejayaan diri dalam pekerjaan perlulah diimbangi dengan aspek emosi.
Mengikut Daniel, kecerdasan emosi adalah situasi di mana aspek rohaniah perlu diberi keutamaan dalam kehidupan kita terutamanya dalam situasi bekerja. Beliau mengkategorikan kompetensi-kompetensi Emosi seperti berikut:
Kompetens Sosial
Kesedaran Sosial (Social Awareness)
Pengurusan Hubungan (Relationship Management)
·         empati (empathy)
·         kesedaran organisasi (organizational awareness)
·         perkhidmatan (service orientation)
·         kepimpinan berinspirasi (inspirational leadership)
·         pengaruh (influence)
·         membina pelajar  dan rakan sejawat (developing others)
·         pemangkin perubahan (change catalyst)
·         pengurusan konflik (conflict management)
·         Menyemai dan mengekalkan hubungan (building bonds)
·         Kerja berpasukan dan kolaborasi (teamwork and collaboration)

Empati (Empathy)
i.        Memahami pelajar  dan rakan sejawat (understanding others)
ii.        Membina pelajar  dan rakan sejawat (developing others)
iii.        Orientasi khidmat (service orientation)
iv.        Memupuk kepelbagaian (leveraging diversity)
v.        Kesedaran politik (political awareness)
Kemahiran Sosial (Social Skills)
i.        pengaruh (influence)
ii.        Komunikasi (communication)
iii.        pengurusan konflik (conflict management)
iv.        kepimpinan (leadership)
v.        pemangkin perubahan (change catalyst)
vi.        Menyemai dan mengekalkan hubungan (building bonds)
vii.        kolaboratif dan koperatif (collaboration and cooperation)
viii.        Keupayaan berpasukan (team capabilities)

Empati merupakan satu aspek kecerdasan emosi yang penting.  Para penyelidik telah sedar bahawa empati menyumbang kepada kejayaan kerjaya seseorang.  Rosenthal dan rakan sejawatnya di Harvard dapati bahawa orang yang boleh mengesan emosi rakan-rakannya dengan tepat lazimnya berjaya dalam kerja dan kehidupan sosialnya (Rosenthal, 1997)
Keupayaan seseorang untuk mengenalpasti, memahami dan mengurus emosi kendiri merupakan asas kompetensi sosial dan emosi yang penting untuk kejayaan dalam kerjayanya. 

 Mengenali emosi orang lain 
Empati, kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri emosional, merupaka ketrampilan bergaul dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan dan dikehendaki orang lain. 
 Membina hubungan 
Merupakan ketrampilan meneglola emosi orang lain. Ketrampilan ini menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. Orang yang hebat dalam ketrampilani ini akan sukses dalamm bidang apapun yang mengandalkan pergaulan mulus dengan orang lain. 

Kompetens Personal merangkumi tiga unsur utama iaitu:  Kesedaran Kendiri,  Pengurusan Kawalan Kendiri, dan Motivasi (Goleman, D. 1998).  Ketiga-tiga unsur ini dengan keupayaannya dihuraikan seperti berikut:

Kesedaran Kendiri (Self-Awareness)

Kesedaran emosi kendiri
Mengenali emosi dan kesannya
Ketepatan taksiran kendiri
Mengetahui kekuatan dan kelemahan sendiri
Keyakinan kendiri
Keyakinan keupayaan kendiri
Individu yang memiliki kompetens ini.......
·   sedar emosi yang dirasakan dan sebabnya
·   sedar akan kaitan antara perasaan dan pemikiran, perlakuan dan pertuturan
·   sedar bagaimana perasaan mempengaruhi prestasi
·   mempunyai kesedaran tentang nilai dan matlamat
·   sedar tentang kekuatan dan kelemahan diri
·   reflektif, belajar daripada pengalaman
·   terbuka kepada maklumbalas jujur, perspektif baru, pembelajaran berterusan dan perkembangan diri
·   berupaya menunjukkan unsur kecindan dan perspektif sendiri
·   berkeyakinan, berketrampilan dan disedari kehadirannya
·   berani menyuarakan pandangan yang kurang popular dan mempertahankan sesuatu yang betul
·   berkebolehan membuat keputusan yang baik walaupun dalam ketidakpastian dan tekanan

Bagaimana anda mengurus emosi anda dalam Pengurusan Kawalan Kendiri.
Pengurusan Kawalan Kendiri  (Self- regulation)
Kawalan kendiri : Menguruskan emosi yang disruptif
Individu yang memiliki kompetens ini
·   mengurus perasaan dan emosi negatif dengan baik
·   tenang, positif semasa tertekan
·   berfikiran waras and berfokus dalam tekanan
Keamanahan: Mengekalkan piawaian kejujuran dan integriti. 
·   bertindak secara beretika mengikut peraturan
·   membina keyakinan melalui kebolehpercayaan dan autentisiti
·   mengakui kesalahan sendiri dan menentang tindakan tidak beretika orang lain
·   Mengekalkan pandangan yang ada prinsip walaupun tidak popular
Ketekunan: Bertanggungjawab atas prestasi diri
·   menepati komitmen dan menunaikan janji
·   bersifat akauntabel untuk memenuhi objektif
·   teratur dan sistematis dalam tugas kerja






Kebolehsuaian: Keluwesan dalam menangani perubahan
·   menangani tuntutan pelbagai, perubahan keutamaan dan pertukaran yang kerap
·   menyesuaikan respon dan taktik kepada keadaan yang sering berubah
·   luwes dalam persepsi peristiwa-peristiwa yang berlaku
Inovasi: Rasa selesa dan terbuka kepada ide-ide serta maklumat baru
·         mencari ide baru dari pelbagai sumber
·         memikirkan penyelesaikan kreatif kepada masalah-masalah
·         menjanakan ide-ide baru
·         mempunyai perspektif terkini dan risiko dalam pemikiran

Keupayaan yang membolehkan anda mencapai matlmat dengan menelitikan unsur kompetens motivasi.
Motivasi  (Motivation)
Motivasi Pencapaian: Berusaha menambahbaikan atau memenuhi piawaian kecemerlangan
Individu yang memiliki kompetens ini
·         berorientasikan hasil, dengan motivasi tinggi untuk memenuhi objektif dan piawaian
·         memberikan matlamat mencabar dan mengambil risiko yang dipertimbangkan
·         Mengejar maklumat untuk mengurangkan ketidakpastian dan mencari jalan untuk penambahbaikan
·         belajar cara untuk menambahbaikkan prestasi
Komitmen: Selaras dengan matlamat kumpulan atau organisasi
·         bersedia membuat pengorbanan kendiri atau kumpulan untuk memenuhi matlamat organisasi
·         menyedari nilai tujuan dalam misi
·         menggunakan nilai utama kumpulan dalam membuat keputusan dan menjelaskan pilihan yang dibuat
·         Mencari peluang secara aktif untuk memenuhi misi kumpulan
Inisiatif: Kesediaan bertindak apabila ada peluang
·         bersedia memanfaatkan peluang-peluang
·         mengejar matlamat yang lebih tinggi daripada yang diperlukan/dijangkakan
·         Mengenipikan birokrasi dan peraturan sekiranya perlu untuk menyelesaikan tugas
·         memobilisasikan orang lain melalui usaha-usaha yang luar biasa dan berfaedah
Optimisme: Kecekalan untuk mencapai matlamat walaupun ada halangan dan masalah
·         terus berusaha mencari matlamat walaupun ada halangan dan masalah
·         bertindak dari harapan kejayaan, bukan ketakutan kegagalan
·         melihat masalah sebagai akibat daripada keadaan yang boleh diurus, bukan daripada satu kekurangan personal

Dalam buku "Working With Emotional Intelligence", Goleman menekankan perlunya emotional intelligence dalam dunia kerja, suatu bidang yag seringkali dianggap lebih banyak menggunakan "cara berfikir analitis" daripada melibatkan perasaan atau emosi. Menurutnya setiap orang dalam perusahaan atau organisasi dituntut untuk memiliki EQ yang tinggi. Selain itu Goleman berpendapat bahwa IQ bersifat relatif tetap, sementara EQ dapat berubah sehingga biasa dibentuk dan dipelajari.


Rumusan
Ketenangan dan keseronokan adalah salah satu daripada keperluan asas manusia. Perasaan tenang dan seronok bukan sahaja ingin dikecapi di rumah tetapi juga di tempat kerja. Ini boleh dikecapi melalui suasana mesra yang dapat dijalinkan dalam satu pasukan yang mempunyai semangat kekitaan. Amalan kompetensi personal harus direalisasikan melalui amalan dan tindakan dalam pekerjaan. Kelembutan, ketegasan dan kemesraan dalam menjalankan tugas akan lebih dihormati daripada kekerasan dan paksaan. Kompetensi ini bertindak tanpa mengikut perasaan, menghormati orang lain, serta menyedari bahawa setiap insan mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing. Setiap kekuatan yang ada pada diri seseorang itu perlulah diperkembangkan dan dihormati manakala setiap kelemahan itu perlulah dibimbing, didorong dan diperbaiki agar dapat memenuhi satu hala tuju yang diingini.



BEDAH BUKU ~REVOLUSI IQ-EQ-SQ~


• Apakah faktor yang membezakan kecerdasan Albert Einstein, Mike Tyson dan Michael Ballack dengan Adnan Okhtar (Harun Yahya), Dr. Zakir Abdul Karim Naik dan Ahmadinejad?

• Penjelasan lengkap dan terperinci mengenai proses minda manusia bekerja dan bagaimana emosi dan spiritualiti menempatkan diri dalam struktur minda.
• Apakah yang dikatakan mukjizat bahasa Quran dan bagaimana ia berperanan dalam menjelaskan kecerdasan minda manusia?
• Jawapan kepada persoalan mengapa Fikir, Zikir, Ilmu dan Nadzar dikatakan sebagai medan semantik minda manusia.

Mengapa Anda Perlu Baca Buku Ini 
Penghargaan 
Pendahuluan: Daripada Astronomi kepada Brainomi

Bab 1: Alam Semesta di dalam Kepala 

Bab 2: Peta Otak 
Bab 3: Seksualiti Otak 
Bab 4: Satu Kepala Tiga Fikiran 
Bab 5: Kudrat Berbahasa 
Bab 6: Fenomena Eureka 
Bab 7: Akal dan Otak di dalam Quran 
Bab 8: Mukjizat Quran Mengenai Otak 
Bab 9: Jejak Tuhan dalam Otak 
Bab 10: Epistemologi Akal

Penutup: 10 Hukum Dasar Otak 

Nota Hujung 
Bibliografi 
Biodata Penulis



Kecerdasan dan Kejayaan


Bagi orang awam, dua perkara di atas adalah perkara biasa. Namun, bagi pakar yang mengkaji bidang kecerdasan manusia, dua perkara itu adalah sesuatu yang luar biasa. Ia dianggap luar biasa kerana ternyata pelajar atau penuntut yang pintar di sekolah (yang memperoleh keputusan peperiksaan dan CGPA yang bagus) belum tentu menjadi orang yang berjaya di dalam masyarakat. Dalam erti kata lain, kejayaan dalam hidup tidak hanya ditentukan oleh keputusan peperiksaan atau CGPA seseorang.

Perkara paling tragik mengenai kaitan antara kecerdasan dan kejayaan boleh dilihat pada seorang cerdik pandai iaitu Theodore John Kaczynski. Dia merupakan seorang genius matematik lulusan Harvard University dan Michigan University, yang juga digelar Unabomber. Dengan bom yang diciptanya sendiri, dia membunuh 3 orang, mencederakan 23 orang, dan merancang keganasan ini selama 17 tahun. Keganasan yang dilakukannya selama puluhan tahun itu tidak dapat dibandingkan dengan kebijaksanaannya. Sewaktu berusia 15 tahun, dia tamat sekolah menengah. Pada usia 16 tahun, dia memperoleh biasiswa bagi melanjutkan pelajaran ke Harvard University. Pada usianya 20 tahun, dia berjaya memperoleh ijazah sarjana dan pada usia 21 tahun, dia memperoleh gelaran doktor matematik.
Minda cerdik ini kaya dengan formula matematik. Kemampuannya sungguh mengagumkan. “Ted selalu menggunakan daya imaginasinya,” kata bekas pensyarahnya. Walaupun rumit sesuatu masalah matematik itu pasti dapat diselesaikannya. Sayangnya, kehebatan dalam bidang matematik tidak diiringi dengan kemampuannya dalam membina hubungan sosial. Ted tidak mampu menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Ted adalah “orang pintar yang jahat.” Dia boleh disamakan dengan orang-orang pintar yang sengaja menghasilkan penemuan bagi membunuh orang lain.

Di sekeliling kita, terdapat ramai “Ted” yang wujud dalam pelbagai jenis dan bentuk. Para cerdik pandai di sekolah menengah ataupun di pusat pengajian tinggi sebahagiannya mempunyai cita-cita yang terlalu tinggi sehingga tidak mampu dilaksanakan. Mereka ini merupakan tokoh-tokoh yang dikagumi ramai orang. Sebahagian besar orang mengagumi Habibie daripada Iwan Fals. Sebahagian yang lain pula lebih mengagumi Thomas Edison daripada peninju Muhammad Ali. Ini tidak salah. Namun ia membuktikan kurangnya penghargaan kepada kemampuan lain yang dimiliki oleh setiap orang yang berlainan. Cuba saudara teliti syarat bagi memohon jawatan sebagai seorang pegawai seperti yang ditetapkan oleh sebuah jabatan kerajaan. Ia pernah dimuatkan dalam sebuah akhbar harian nasional: “Memiliki sekurang-kurangnya ijazah sarjana muda, CGPA lebih daripada 3.0, pengalaman bekerja tidak kurang daripada 1 tahun, dan keutamaan diberikan kepada calon yang memiliki ijazah dalam bidang hubungan kemanusiaan.” Syarat seumpama ini biasa dikenakan bagi permohonan mana-mana jawatan pegawai sekalipun. Ia wujud kerana anggapan dan harapan berlebihan yang disandarkan pada kecerdasan matematik. Ia juga menunjukkan seolah-olah wujud hubungan secara langsung di antara CGPA 3.0 dengan mutu kerja. Syarat seumpama ini secara tidak langsung merugikan mereka yang memiliki CGPA kurang daripada 2.0 tetapi mempunyai kecerdasan lain yang lebih menonjol. Pemain tenis Wynne Prakusya dan pelakon drama Ayu Azhari juga belum menerima penghargaan yang sewajarnya daripada orang ramai.



~ Lirik Lagu Hargai Aku – Armada ~


Seringkali kau merendahkan ku
Melihat dengan sebelah matamu
Aku bukan siapa-siapa
Selalu saja kau anggap ku lemah
Merasa hebat dengan yang kau punya
Kau sombongkan itu semua
Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku

Seringkali kau merendahkan ku (kau merendahkan ku)
Melihat dengan sebelah matamu
Aku bukan siapa-siapa
Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku
Coba kau lihat dirimu dahulu
Sebelum kau nilai kurangnya diriku
Apa salahnya hargai diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku
Sebelum kau nilai siapa diriku

hai hai hai !! haah pernah dengar lagu ni? Kalau sorang2 duduk termenung pasang lagu ni layan~ haha layan, layan jugak...dalam kita berhibur ada pengisian yang dapat kita peroleh daripada klip video dan lirik lagu itu sendiri. Pada pandangan saya, (skema sikit) kita dalam hidup bermasyarakat ini tidak wajar untuk bersikap sombong. Tak kira la dengan cleaner mop ke, orang bawahan ke, orang miskin ke...semua kita perlu hormat dan jangan sesekali memandang rendah kepada mereka. Yalah, kot2 terjadi cam salah 1 kes dalam video klip tu...pada mulanya seorang perempuan yang sedang kecewa ditinggalkan kekasihnya bersikap sombong dan angkuh sekali terhadap seorang mamat cleaner yang berniat untuk membantu beliau. Alih2 mamat cleaner yang dipandang rendah itulah yang hadir membantu perempuan tersebut dan rela dermakan darah lagi tu ! huh kalau la mamat cleaner tu saya, tak dop den sanggup derma darah untuk minah hidung tinggi tuh..hehe
Apa2 pon...ambil iktibar daripada ayat "cuba kau lihat dirimu dahulu, sebelum kau nilai siapa diriku". =)

Tak kan tengok je...klik la sekali :)

Aishiteru 2~tak suka, tu ada button pause :)

Copyright© All Rights Reserved Alabucukbucuk.blogspot.com